Omzet Milyaran, Karena menolak Jadi PNS

Sobat Inspirasi, Wono, seorang lulusan magang dari Jepang tahun 2001-2004, berkat keuletan dan keteguhannya sekarang telah sukses mendidik ribuan pemuda-pemudi untuk diberangkatkan magang ke Jepang. Cerita ini berawal dari tahun 2000-an saat Wono jadi CPNS di staf umum Mabes TNI Angkatan Darat, (SUAD) yang saat itu KASADnya Jendral Tyasno Sudarto.

Dari pengalaman lucu, saat itu Wono masih bujangan, pengalaman seniornya yang sudah punya anak dua, tapi begitu akhir bulan mencari pinjaman untuk menyambung hidup. Wono berpikir jika sudah berkeluarga dan mempunyai rumah maka kehidupannya mungkin akan sama saja dengan seniornya dikarenakan penghasilannya setara.

Dari hasil renungan inilah, kemudian Wono memutuskan untuk berhenti jadi CPNS, beliau akhirnya mendaftar untuk magang ke Jepang. Informasi magang ke Jepang juga sangat unik, yakni diterima saat Wono bertemu temannya di Bus saat berangkat ke kantor.

Dari Informasi inilah Wono kemudian berangkat ke Jepang lewat perusahaan pemberangkatan magang di Jakarta, sebelum berangkat selama 4 bulan diadakan pelatihan magang ke Jepang. Saat mengundurkan diri dari CPNS, Wono sama keluarganya dikira sedang stres “gila”, karena untuk mendapatkan pekerjaan menjadi CPNS itu tidak mudah. Wono berpikiran jika tetap menjadi ASN tidak pernah akan menjadi sukses, hanya pas-pasan terus.

“ Rata-rata kalau bekerja di Jepang selama 3 tahun bisa mengantongi uang sebesar 300 juta rupiah kalau ditambah bonusnya bisa mencapai 400 juta rupiah,” katanya. Setelah tahun 2004 selesai magang ke Jepang, Wono kembali ke kampungnya yakni Desa Rajawana, Kecamatan Karangmoncol.

Uang hasil dari magang ke Jepang digunakan sebagai modal bisnis di kampung. Melihat banyaknya penangguran di desanya Wono kemudian membuka pelatihan bahasa Jepang, Fisik dan mental untuk ikut program magang ke Jepang.

Tahun pertama (2004) memberangkatkan sebanyak 3 yang rata-rata masih Saudaranya, melihat keberhasilnya memberangkatkan program magang ke Jepang, akhirnya banyak yang ikut dan sampai sekarang sudah ratusan yang mengikutinya. Karena siswanya semakin banyak maka di tahun 2007, Wono secara resmi membentuk Lembaga Pendidikan Ketrampilan (LPK) dengan nama Yasui Abadi. LPK ini telah mendapatkan ijin dari Disnaker Purbalingga, Dinas Pendidikan Purbalingga dan Kementrian Tenaga Kerja (Kemenaker).

Khusus Ijin dari Kemenaker adalah ijin SO (Sending Organizations) yakni Ijin yang diberikan agar bisa memberangkatkan sendiri ke Jepang. Ditahun 2020 sekarang siswa LPK Yasui Abadi mencapai 600 orang, karena adanya pandemi Covid-19, dibagi 3 gelombang yakni satu gelombang sebanyak 200 orang.

Pelatihan tetap menggunakan protokol kesehatan yang ketat dan sisiplin yang ketat. Untuk mendaji Siswa LPK Yasui Abadi, siswa harus sehat, berat badan dan tinggi badan harus sesuai, bisa berbahasa Jepang, tidak boleh merokok, tidak boleh bertindik, dan tidak boleh bertato.

Untuk ongkos ke Jepang sangat murah dikarenakan bisa dipinjami lewat koperasi, cukup membayar 7,5 juta sudah bisa berangkat ke Jepang dan bisa dicicil sebanyak 3 kali. Program kedepan hanya membayar 750 ribu untuk pramedical sama uang muka 2,5 juta, selanjutnya bisa dibiayai oleh koperasi.

Wono juga pernah memberangkatkan anak-anak yang tidak mampu untuk berkerja ke Jepang, saat itu ada sebuah panti di Semarang meminta untuk bisa memberangkatkan 2 anak asuhnya. Tanpa biaya sepeserpun dua anak asuhnya bisa berangkat ke Jepang.

Sekarang sudah selesai dari Jepang dan mereka sudah bisa membuka usahanya di daerahnya, yang satu membuka bengkel las dan yang satunya membuka usaha isi ulang air minum.

Pola pendidikan selama 4 bulan, dengan sistem gugur yakni siswa tidak bisa mengikuti pola pendidikan maka diputus, terutama dalam progres pemahaman bahasa Jepang.

Kemudian sikap yakni menjaga disiplin karena orang Jepang sangat disiplin. Wajib tidak merokok selama mengikuti pendidikan. Ada siswa yang ketahuan merokok langsung di-cut.

Jika berminat bisa menghubungi LPK Yasui Abadi di masing-masing SMK yang sudah bekerjasama dengan LPK yakni lewat BKKnya atau jika melalui jalur mandiri bisa ndaftar di http: //www.yasuiabadi.or.id/.

RSS
Follow by Email
WhatsApp