Harga singkong di tingkat petani yang cenderung sangat murah membuat sebagian petani di Dusun Kalilirip, Desa Pakuncen Kecamatan Jatilawang, Banyumas, membuat alternatif solusi agar singkong bisa naik kelas. Salah satunya dengan memproduksi secara masal Sego Singkong yang biasa dinamakan oyek. Sego Singkong ini sebagai alternatif pengganti nasi.
Kalau kita flashback pada jaman penjajahan dulu, Sego Singkong merupakan makanan wajib, dikarenakan pada saat itu produksi padi belum meningkatkan seperti sekarang, (belum impor maksudnya). Nasi Oyek menjadi makanan favorit hampir disemua kalangan masyarakat, terutama golongan ekonomi bawah.
Singkong yang rendah kalori menjadi alternatif diet bagi penderita diabetes, diet sehat dan mencegah kolesterol dan obesitas. Memperbaiki sistem pencernaan dan mencagah sel kanker serta sumber energi yang kaya serat alami.
Baca Juga
Cuma 3 Tahun, 10 Ekor Sapi bertambah Menjadi 24 Ekor

Kandungan nutrisi Sego Singkong di setiap 100 gram bahan baku (singkong) mengandung 63. 50 gram, fospor sebanyak 40 gram. Karbohidrat 35 gram, Kalsium 33 mg, Vitamin C 30 mg, Protein 1. 20 mg, Zat besi 0. 70 mg, lemak 0. 30 mg, Vitamin B1 0. 01 mg, kalori (121 kal) lebih rendah dari nasi beras.
Untuk membuat nasi obyek tidak perlu capai-capai seperti dulu dikarenakan sudah ada yang jualan dalam bentuk kemasan. Pembeli tinggal memasaknya sekitar 15 menitan dan Sego Singkong pun sudah jadi.
Caranya tuang beras singkong secukupnya ke wadah atau panci. Siramkan air panas ke beras singkong secukupnya kemudian di aduk hingga rata. Untuk menambah rasa bisa di campur gula atau lainnya pada saat di aduk. Kemudian tutup panci tersebut 2-3 menit, sambil meniriskan air dan menunggu beras singkong mengembang.
Setelah itu dikukus selama 15 menit dengan api yg stabil hingga beras singkong matang dan empuk, dan hidangkan. Untuk lebih nikmat bisa dicampur dengan parutan kelapa dan ikan asin, mantaps tenan.
Baca Juga :
Sayur Kulit Mlinjo Ternyata Bisa Mengobati Asam Urat Loh
Nasi Bronjol, Makan Ndeso Yang Tiada Duanya
Peluang usaha inilah yang sedang dirintis oleh Kelompok Industri Buruh Tani (KIBT) “Sari Marhaen” Dusun Kalilirip, Desa Pakuncen untuk membuat Sego Singkong dalam kemasan. Dalam satu bulan KIB Sari Marhaen bisa memproduksi 2 kuintal Sego Singkong.
Pemasaran Sego Singkong, selain disekitar Banyumas Raya, pangsa pasarnya juga sudah sampai Jakarta dan Aceh. Penjualan dilakukan secara daring juga door to door ke warung-warung yang ada. Satu kemasan, dengan berat 1,5 kg dijual Rp 20 ribu.
Jika mau pesan dengan partai besar, KIBT Sari Marhaen pun siap untuk meningkatkan jumlah produksinya. Namun tentu harus ada perjanjian hitam diatas putih istilah nya MoU agar kerjasama jelas dan terukur. Bila minat bisa diemail sebagai berikut oyek.samaen.999@gmail.com.