Ditengah Pandemi, KPRI Gubkun, Terus Kembangkan Usahanya

Sobat Inspirasi, jika disaat pandemi Covid-19 banyak usaha yang gulung tikar, ternyata Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Guyup Rukun (Gubkun) Kecamatan Karangmoncol terus mengembangkan usahanya. Dari usaha simpan pinjam, bisnis retail dengan platform GR Mart, penyewaan gedung, sekarang membuka usaha Pertashop.

Ketua KPRI Guyub Rukun Siswadi mengatakan, pengembangun usaha baru berupa Pertashop dipilih karena usaha ini dinilai sangat menjanjikan, karena membutuhkan sedikit tenaga kerja namun analisis usahanya cukup bagus. Untuk usaha Pertashop ini, koperasi Guyub Rukun menanamkan modalnya sekitar Rp. 400 juta dengan menyewa lahan milik perorangan selama 10 tahun.

“Kita akan lihat perkembangan usaha Pertashop ini. Jika usaha Pertashop ini sudah jalan stabil, kita akan cari peluang-peluang usaha yang lain. Kita tidak menggebu-gebu untuk pengembangan usaha, namun harus ada analisa terlebih dahulu.” paparnya, Sabtu (5/6/2021).

Siswadi mengatakan koperasi Guyub Rukun berawal dari keanggotaan para guru-guru SD di wilayah Kecamatan Karangmoncol. Namun saat ini AD/ART sudah diubah menjadi ASN di wilayah Purbalingga. Sehingga keanggotaan KPRI Guyub Rukun dapat berasal dari lintas OPD.

“Anggotanya pertama dari guru SD. Sejak AD/ART diubah saat ini sudah ada pegawai korwilcam yang masuk, guru-guru SMP sudah masuk, termasuk pegawai Puskesmas juga sudah ada yang masuk.” tutur Siswadi.

Keanggotaan di Koperasi Guyub Rukun sempat mengalami surut karena banyak anggota yang pensiun. Namun sejak ada pengangkatan CPNS ada penambahan cukup signifikan. Dari catatan koperasi, keanggotaan koperasi Guyub Rukun sudah 206 anggota.

KPRI Guyub Rukun berbadan hukum sejak tahun 1995 dengan jenis usaha simpan pinjam dan toko sederhana. Usaha simpan pinjam, mampu memberikan layanan kepada anggota sampai Rp. 150 juta.Tahun 2017 koperasi Guyub Rukun melakukan revolusi utamanya pengelolaan dan pelayanan toko. Dari toko sederhana yang sempit menjadi toko modern agar anggota maupun masyarakat umum merasa nyaman ketika berbelanja di GR Mart.

“GR Mart merupakan hasil pengembangan toko sederhana yang saat ini menempati gedung baru ukuran 7 X 11 meter dan berlantai dua.” tuturnya. Pembukaan jenis usaha baru milik koperasi Guyub Rukun berupa Pertashop ditandai penguntingan pita oleh Bupati Purbalingga Dyah Hayuning Pratiwi SE BECon MM didampingi Ketua DPRD HR Bambang Irawan SH., Asisten Ekonomi dan Pembangunan Sekda Drs Agus Winarno MSi dan Kepala Dinkop UKM Budi Susetyono MPA.

Saya harap eksistensinya koperasi Guyub Rukun ini dapat ditiru oleh semua koperasi-koperasi yang ada di Kabupaten Purbalingga. Terutama koperasi pemda, karena koperasi Guyub Rukun ini cukup kreatif, ada pemikiran-pemikiran produktif untuk bagaimana koperasi ini terus dapat bermanfaat.” ungkap Bupati Tiwi saat pemotongan tumpeng tanda beroperasinya Pertashop.

Bupati Tiwi mengapresiasi usaha yang dilakukan koperasi Guyub Rukun, tidak saja simpan pinjam, namun juga usaha retail berupa Guyub Rukun Mart (GR Mart) yang dimiliki dan dikelola sendiri oleh koperasi Guyub Rukun. Inovasi yang dilakukan koperasi Guyub Rukun tidak puas hanya dengan memiliki GR Mart, namun hari ini dibuka usaha baru berupa Pertashop.

“Mudah-mudahan Pertashop ini bisa bermanfaat untuk masyarakat Pekiringan khususnya, dan tentunya bermanfaat bagi anggota koperasi Guyub Rukun dan tentunya masyarakat kecamatan Karangmoncol pada umumnya.”ungkapnya.

Tiwi berharap, usaha yang sudah dimiliki koperasi Guyub Rukun tidak sebatas pada usaha simpan pinjam, GR Mart dan Pertashop, namun terus berkembang ke unit-unit usaha lainnya. ( Sap’$ : sumber humaspurbalingga).

Desa Tunjungmuli, Sediakan 300 juta buat Pom Bensin

Sobat Inspirasi, untuk meningkatkan pendapatan asli desa (Pades) banyak ragam caranya, salah satunya dengan membuat pom bensin dalam hal ini namanya Pertashop. Kerjasama pembuatan Pertashop merupakan ide dari Pertamina untuk mendekatkan pelayanan kepada masyarakat yang dalam hal ini sulit dijangkau.

Kepala Desa Tunjungmuli Joko Pranoto, mengatakan pembangunan Pertashop merupakan kerjasama antara Bumdes Tunjungmuli dengan pengusaha di Tunjungmuli dan PT Asrikin Purbalingga. Modal untuk pembuatan sebesar Rp 500 juta dengan pembagian 50 persen Bumdes Tunjungmuli, 40 persen pengusaha di Tunjungmuli dan 10 persen dari PT Asrikin.

Pertamina menunjuk tempat di Tunjungmuli karena secara geografis agak jauh dari SPBU Karangmoncol. Rencananya akan ditempatkan di Sirau sebagai wilayah terpencil, namun karena medan jalannya yang tidak memungkinkan truk pembawa BBM ke sana maka dialihkan ke Desa Tunjungmuli.

Untuk membangun Pertashop dibutuhkan kurang lebih 16 meter persegi yang tanahnya merupakan lahan tanah bengkok kades dengan sistem sewa yakni satu tahun sebesar 1 juta rupiah. Lokasi ini sangat strategis di jalan Tunjungmuli-Sirau yang kendaraan bermotor lalu lalang disana.

” Pertashop Tunjungmuli akan segera beroperasi dengan waktu dekat, setelah ijinnya selesai semua,” imbuh Joko.

Baca Juga :

Pengrajin Sapu Gelagah Arjuna, Sebulan Beromset 50 Jutaan

Cuma 3 Tahun, 10 Ekor Sapi bertambah Menjadi 24 Ekor

Lokasi Pertashop di jalan lintas Tamansari-Tunjungmuli-Sirau

Pertashop hanya menjual BBM jenis Pertamax, dengan harga sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh Pertamina. Harga Pertamax saat itu sebesar 9 ribu rupiah. Yang akan melayani masyarakat dengan jatah 900 liter perhari, walaupun secara kapasitas tangki bisa memuat 3000 liter.

Terkait dengan keuntungan yang akan diperoleh dari kerjasama tersebut, Bumdes Tunjungmuli akan memperoleh margin sebesar 50 persen setelah dipotong biaya operasional, yakni untuk ongkos pekerja dan biaya susut Pertamax, karena penguapan.

Kurang lebih sekitar 7-10 juta perbulan, nilai keuntungan yang akan diperoleh Bumdes Tunjungmuli. Sehingga pertahunnya akan memperoleh keuntungan sebesar 84-120 juta rupiah, tergantung dari banyak dan sedikit penjualan setiap harinya. Sehingga modal bisa kembali sekitar 3-4 tahunan.

Dana modal Bumdes Tunjungmuli, telah dianggarkan pada APBDes tahun 2021, sebesar 300 juta rupiah,yang nantinya sebagian akan digunakan untuk modal kerjasama dengan Pertamina melalui Pertashop. Sebagian lagi akan digunakan untuk membuka peluang usaha lainnya seperti optimalisasi air bersih yang disalurkan kepada masyarakat.

Semoga apa yang dilakukan bisa menuai hasil sehingga margin Bumdes akan kembali ke masyarakat dan akan meningkatkan taraf hidup masyarakat. Terutama dapat menggerakkan roda ekonomi masyarakat ditengah pandemi ini. Amin X3 Ya Robbal’alamin. (Sap’$)

RSS
Follow by Email
WhatsApp