Sobat Inspirasi, guna melestarikan kehidupan sungai salah satunya adalah dengan melakukan penyebaran bibit ikan kedalam sungai. Sungai merupakan habitat ikan yang lingkungannya perlu kita jaga bersama. Yakni dengan tidak melakukan penangkapan ikan secara brutal yakni dengan racun, setrum dan jaring yang bermata kecil.
Tidak melakukan penambangan galian C menggunakan alat berat juga termasuk manjaga kelestarian lingkungan. Penambangan galian C menggunakan alat berat sering merusak ekosistem sungai yang ada. Ekosistem rusak sehingga ikan-ikan tidak bisa berkembang biak disana.
Salah satu upaya menjaga kelestarian sungai salah satu cara dengan melakukan penebaran bibit ikan. Dinas terkait seperti Dinas Perikanan Kabupaten Purbalingga, Senin (22/2) melakukan penebaran bibit ikan sebanyak 15 ribu ekor ikan di sungai Karang, Sungai Gintung dan Sungai Gasong yang berada di wilayah Desa Pepedan Kecamatan Karangmoncol.
Bibit ikan yang ditebar ada beberapa jenis seperti nila, melem, dan tawes dengan ukuran 3-4 cm. Untuk penebaran ikan di sungai Karang dan Gintung masing-masing 7 ribu bibit sedangkan untuk Sungai Gasong sebanyak seribu bibit.

Sebagaimana diketahui bersama Sungai Karang merupakan salah satu destinasi wisata mancing yang sangat digemari para pemancing khususnya mancing ikan air deras. Disana ada ikan hampala, dan ikan brek yang menjadi favorit para pemancing.
Selain itu sungai Karang juga terkenal dengan ikan uceng nya, yakni ikan dengan tubuh bulat agak pipih dan kecil. Ikan ini cuma panjangnya 5-7 cm dan tidak lebih dari itu. Ikan ini sangat mahal dikarenakan rasanya yang lezat dan nikmat dan juga untuk mencari agak susah.
Untuk mendapatkan 1 kg nya harus dikumpulkan 2 atau tiga hari, hal tersebut juga jika musim ikan bertelur saat musim kemarau sekitar bulan September-Okober. 1 kgnya ikan ikan ini sekitar 250 ribu rupiah dan sudah dalam keadaan digoreng.
Sekdes Pepedan, Dirin mengatakan sangat berterimakasih kepada Pemda Purbalingga yang telah memberikan bibit ikan bagi kelestarian sungai di wilayahnya. Semoga ikan bisa tumbuh dan berkembang biak sehingga bisa menjadi salah satu pencaharian penduduk khusus nelayan sungai.
Dirin menceritakan Desa Pepedan merupakan sentra ikan uceng, yang sudah terkenal di Purbalingga, jika ada tamu yang ingin menikmati gurihnya ikan uceng biasanya langsung datang warung “Yu Tuji. Setiap harinya bisa dilayani, jika stok banya bisa dijadikan oleh-oleh.
Untuk memperolehnya Yu Tuji mendapatkan dari para nelayan sungai atau lebih dikenal sebagai pemarak yang dikumpulkan mulai dari satu ons dua ons. Yang kemudian langsung dibersihkan kemudian di goreng. (Sap’$)