Manfaat Ikan Uceng Bagi Kesehatan

Sobat Insipirasi, selain mahal, enak dan gurih ikan uceng ternyata mempunyai manfaat bagi kesehatan, hal tersebut dikarenakan dalam ikan uceng terdapat berbagai kandungan vitamin atau mineral yang dibutuhkan oleh tubuh. Antara lain mengandung protein yang tinggi, zat besi, vitamin B kompleks, sonodium, vitamin A dan omega 3.

Omega 3 dalam uceng berkhasiat dapat membantu mencegah penyakit. Omega 3 tersebut mampu mengurangi dan bahkan menyembuhkan penderita osteoarthritis serta dapat mempengaruhi proses biokimia penyakit sehingga tidak hanya akan membantu mencegah penyakit, tetapi juga memperlambat perkembangannya suatu penyakit.

Protein dan vitamin A yang tinggi dalam ikan ucengn berfungsi untuk meningkatakn kekebalan tubuh. Kekebalan tubuh sangat penting bagi tubuh manusia agar tidak mudah sakit. Jika manusia tidak mempunyai kekebalan tubuh maka akan mudah terserang penyakit.

Ikan Uceng bermanfaat bagi produksi hemoglobin komponen sel darah merah yang kemudian membawa oksigen kepada seluruh tubuh, hal tersebut karena adanya kandungan zat besi dalam uceng. Kemudian uceng juga berfungsi membantu regenerasi sel-sel yang rusak, menurunkan trigliserida, yakni lemak-lemak jahat yang menempel pada dinding pembuluh darah dan hati.

Ikan uceng goreng

Ikan uceng berkhasiat mampu menambah vitamin B kompleks. Vitamin ini terdiri dari : B1(thiamine), B2 (riboflavin), B3 (niacin), B5(pantothenic acid/asam pantotenat), B6(pyridoxamine), B9 (folic acid/asam folat), B12(cyanocob), B7 (biotin), Kolin dan inositol. Vitamin ini semuanya diperlukan untuk fungsi untuk semua proses dalam tubuh.

Sodium pada Ikan uceng merupakan elemen dan juga komponen elektrolit serta garam yang membantu dalam mengatur keseimbangan cairan sel. Sehingga dengan kekseimbangan cairan dalam tubuh tetap terjaga akan berdampak pada kesegaran dan kebugaran tubuh. Kalsium dalam ikan uceg yang tinggi dapat memperkuat tulang dan gigi, membantu memperbaiki tulang yang keropos. (Sap,$ : diambil dari berbagai sumber)

Uceng, Si Kecil Yang Mahal Harganya

Sobat Inspirasi, kalau kita tengok harga daging sapi sekarang sudah mencapai 120 ribu perkilogramnya, harga cabai sudah mencapai 100 ribu per kilogramnya, dan para para ibu-ibu sudah banyak yang menjerit. Namun ada komoditas pangan yang yang melebihi bahkan 3 kali lipat harganya yakni Ikan Uceng.

Harga jual ikan uceng goreng sekitar 350 ribu rupiah per kilogram, wuih mehong amat. Yah karena ikan banyak digemari masyarakat, karena rasanya yang nikmat, gurih, lezat dan kandungan nutrisi yang tinggi.

Selain itu untuk mencarinya ikan uceng susahnya minta ampun, karena ukurannya yang hanya mencapai 10 cm saja dan berlindung di bebatuan sehingga susah ditangkap dengan jaring. Sehingga ikan ini memiliki nilai jual yang lumayan tinggi mengalahkan daging sapi atau harga cabai yang akhir-akhir ini melejit.

Biasanya para nelayan menangkapnya dengan menggunakan celik yakni anyaman bambu mirip bubu tetapi ukurannya lebih kecil. Setiap harinya ada 30-50 celik dipasang disungai dengan kedalaman air sekitar satu lutut orang dewasa. Untuk medapatkan uceng, celik harus dikasih makan umpan khusus yakni potongan kelapa yang telah dibakar hingga harum.

Uceng goreng yang kriuknya ga ketulung

Nelayan berangkat sekitar jam 8 pagi memasang celik kemudian sekitar 3 jam dari pemasangan celik diangkat. Kemudian celik dipasang lagi sekitar jam 3 sore kemudian jam 5 sore diangkat lagi. Setiap diangkat, celik dipasang kembali umpan yang belum habis dibuang diganti dengan yang baru, agar harum kelapa tetap bertahan.

Kalau sedang dapat rejeki banyak sehari bisa mendapatkan 1 kg-3 kg uceng basah, dan biasanya saat air sungai tidak keruh. 1 kg uceng basah dihargai sekitar 80 ribu rupiah, kok lebih rendah dibandingkan uceng goreng, hal ini disebabkan jika digoreng ikan uceng beratnya akan susut tinggal 50 persen berat basahnya.

Ikan uceng karena bentuknya yang kecil sehingga mudah sekali diolahnya, bisa di goreng, ditumis, atau di masakn dengan santan, sama enaknya. Biasanya kalau menu sego uceng biasanya dikomposisi dengan sambal ijo, lalapan dan nasi hangat dan ditambah sayur lodeh tempe hitam.

Sensasi kriuknya uceng sehingga banyak orang yang gandrung, walaupun mahal orang akan tetap membelinya. Uceng juga bisa dijadikan buah tangan dalam bentuk makanan olahan seperti uceng goreng, rempeyek uceng, pepes uceng, dan bothok uceng. (Sap’$)

Lestarikan Biota Sungai dengan Tebar 15 Ribu Bibit Ikan

Sobat Inspirasi, guna melestarikan kehidupan sungai salah satunya adalah dengan melakukan penyebaran bibit ikan kedalam sungai. Sungai merupakan habitat ikan yang lingkungannya perlu kita jaga bersama. Yakni dengan tidak melakukan penangkapan ikan secara brutal yakni dengan racun, setrum dan jaring yang bermata kecil.

Tidak melakukan penambangan galian C menggunakan alat berat juga termasuk manjaga kelestarian lingkungan. Penambangan galian C menggunakan alat berat sering merusak ekosistem sungai yang ada. Ekosistem rusak sehingga ikan-ikan tidak bisa berkembang biak disana.

Salah satu upaya menjaga kelestarian sungai salah satu cara dengan melakukan penebaran bibit ikan. Dinas terkait seperti Dinas Perikanan Kabupaten Purbalingga, Senin (22/2) melakukan penebaran bibit ikan sebanyak 15 ribu ekor ikan di sungai Karang, Sungai Gintung dan Sungai Gasong yang berada di wilayah Desa Pepedan Kecamatan Karangmoncol.

Bibit ikan yang ditebar ada beberapa jenis seperti nila, melem, dan tawes dengan ukuran 3-4 cm. Untuk penebaran ikan di sungai Karang dan Gintung masing-masing 7 ribu bibit sedangkan untuk Sungai Gasong sebanyak seribu bibit.

Bibit ikan yang akan ditebarkan di Sungai Karang

Sebagaimana diketahui bersama Sungai Karang merupakan salah satu destinasi wisata mancing yang sangat digemari para pemancing khususnya mancing ikan air deras. Disana ada ikan hampala, dan ikan brek yang menjadi favorit para pemancing.

Selain itu sungai Karang juga terkenal dengan ikan uceng nya, yakni ikan dengan tubuh bulat agak pipih dan kecil. Ikan ini cuma panjangnya 5-7 cm dan tidak lebih dari itu. Ikan ini sangat mahal dikarenakan rasanya yang lezat dan nikmat dan juga untuk mencari agak susah.

Untuk mendapatkan 1 kg nya harus dikumpulkan 2 atau tiga hari, hal tersebut juga jika musim ikan bertelur saat musim kemarau sekitar bulan September-Okober. 1 kgnya ikan ikan ini sekitar 250 ribu rupiah dan sudah dalam keadaan digoreng.

Sekdes Pepedan, Dirin mengatakan sangat berterimakasih kepada Pemda Purbalingga yang telah memberikan bibit ikan bagi kelestarian sungai di wilayahnya. Semoga ikan bisa tumbuh dan berkembang biak sehingga bisa menjadi salah satu pencaharian penduduk khusus nelayan sungai.

Dirin menceritakan Desa Pepedan merupakan sentra ikan uceng, yang sudah terkenal di Purbalingga, jika ada tamu yang ingin menikmati gurihnya ikan uceng biasanya langsung datang warung “Yu Tuji. Setiap harinya bisa dilayani, jika stok banya bisa dijadikan oleh-oleh.

Untuk memperolehnya Yu Tuji mendapatkan dari para nelayan sungai atau lebih dikenal sebagai pemarak yang dikumpulkan mulai dari satu ons dua ons. Yang kemudian langsung dibersihkan kemudian di goreng. (Sap’$)

RSS
Follow by Email
WhatsApp