Sobat Inspirasiku, jika biasanya pedagang dawet ayu menjajakan dagangannya memakai gerobak dorong atau dipikul. Pak Darmo asal Banjarnegara merombak Mobil Hijet 1000 merah untuk jualan dawet. Ekspansi jualan pun bukan hanya diwilayah kecamatan Karangmoncol tapi sudah merambah ke wilayah Kecamatan Rembang dan Kertanegara.
Berjualan dawet dengan mobil, kurang lebih sudah 3 tahun yang lalu kata Pak Darmo, sebelumnya beliau selama hampir 30 tahun berjualan dawet dengan cara dipikul. Berkeliling dari desa ke desa menjajakan dawetnya. Karena merasa sudah tua dan tenaganya sudah tidak sekuat saat muda, akhirnya mobil kesayangannya dirombak untuk berjualan.
Emang sih untuk biaya operasional nambah, yang biasanya hanya menggunakan tenaga saja sekarang harus membeli bensin. Setelah berjualan dengan Hijet Merahnya, Pak Darmo setiap harinya rata-rata 125 cup sedang atau sekitar 500 ribu perak didapatnya. Satu cupnya hanya dijual 4 ribu perak, sangat murah memang, karena sekarang satu cupnya dipasaran harganya sudah 6 sampai 7 ribu perak.
Baca Juga :
Gurihnya “Sate Makam” Warung Ahmad Sunarso
“ Namanaya orang berjualan penghasilannya tak tentu, kadang lebih dari 500 ribu kadang kurang kadang juga hanya 100 ribu,” katanya.
Bahan-bahan pembuat dawet menurut Pak Darmo didapat dari bahan-bahan lokal, seperti tepung beras, tepung aren, santan dan gula merah serta esnya. Dawetnya Pak Darmo seratus persen asli Dawet Ayu Banjarnegara, walaupun sekarang tinggalnya bukan lagi di Banjarnegara tapi di Kabupaten Purbalingga.
Jika sobat Insipirasiku, Pak Darmo juga membuka pesanan COD untuk kegiatan hajatan seperti nikahan, sunatan dan lainnya. Satu Gentongnya dibandrol dengan harga 1 juta perak saja, dan bisa dicatat nih nomor HPnya 08522762158.
#DawetAyu #Banjarnegara #Hijet1000 #KulinerRakyat #KulinerJalanan #Karangmoncol #Purbalingga #InspirasiKu #UMKMSmart