Sobat Inspirasi, masa-masa sulit ditengah pandemi Covid-19 ini diharapkan ketahanan pangan keluarga tidak goyah. Salah satu kreativitas membudidayakan ikan didalam ember (Budikdamber) yang dipadukan dengan sistem tanam hidroponik.
Dian Anggisari, salah satu mahasiswa Universitas Muhammadiyah Semarang (Unimus) dalam kegiatan KKN-PPM Mandiri di Desa Kramat Kecamatan Karangmoncol mengatakan Budikamber merupakan kegiatan solutif yang bisa meningkatkan gizi keluarga.
Selain meningkatkan gizi bagi keluarga, jika dari hasil panen sayuran dan ikan berlebih bisa dijual ke pasar sehingga bisa menambah pendapatan keluarga. Utamanya disini adalah bagaimana memanfaatkan lahan terbatas dan mudah dalam pemeliharaannya.
Dalam Budikdamber ikan yang digunakan adalah ikan lele/patin atau gerameh hal ini dikarenakan ikan lele lebih tahan hidup di air yang menggenang. Kemudian sayuran berupa kangkung dan sawi hijau.

Cara pembuatan Budikamber sangat mudah :
Pertama : Gunakan ember besar atau bekas cat 25 kg yang sudah dibersihkan sebagai penampung air, yang digunakan untuk budidaya lele.
Kedua : Ambil gelas plastic lubangi dengan solder, masukan sayur (kangkung atau sawi hijau) kedalam gelas, isi gelas degan arang batok kelapa antara 50-80 persen ukuran gelas. Potong kawat kurang lebih 12 cm dan buat model kait yang bisa dijadikan pegangan gelas di ember.
Ketiga : Isi air 60 liter ke dalam ember, diamkan kurang lebih 1-2 hari. Masukkan benih ikan lele, diamkan 1-2 hari. Rangkai gelas kangkung di pinggir ember.
Masa Pemeliharaan agar panen optimal maka diperlukan hal-hal sebagai berikut :
Pertama : Ember diletakkan di tempat yang terkena sinar matahari maksimal. Kangkung akan terlihat tumbuh di hari ke-3. Apabila ada kutu di daun kangkung, segera buang daun atau batang, karena kangkung akan keriting dan mati.
Kedua : Berikan pakan kepada ikan sesuai ukuran sekenyangnya. Dapat diberikan 2-3 kali dengan waktu tetap. Apabila nafsu makan ikan menurun, air berbau busuk (NH3, H2S), dan ikan menggantung (kepala di atas, ekor di bawah), ganti air atau sipon (penyedotan kotoran di dasar ember dengan selang). Biasanya 10-14 hari sekali.
Ketiga : Penyedotan dapat 50-80 persen dari keseluruhan air atau dapat seluruhnya apabila diperlukan. Kemudian ganti dengan air bersih. Kangkung yang membesar membutuhkan air yang lebih banyak sehingga tambahkan air setinggi leher ember.
Prosedur untuk memanen hasil dari Budikdamber yaitu:
Pertama : Panen kangkung pertama adalah 14-21 hari sejak tanam. Sisakan bagian bawah tunas kangkung untuk pertumbuhan kembali. Panen ke-2 dan selanjutnya berjarak 10-14 hari sekali.
Kedua : Panen ikan lele dapat dilakukan dalam 2 bulan, jika benih bagus dan pakan baik.Tingkat bertahan hidup (survival) ikan adalah 40-100 persen. Panen ikan dapat dilakukan dengan cara diserok atau dikuras. (Sap’$, diambil dari berbagai sumber)