Curung Matras, Wisata Baru Desa Kramat

Sobat Inspirasi, Bagi kalian peminat wisata alam, di Kecamatan Karangmoncol selain Siregol Superland Desa Sirau, ada lagi wisata alam yang tak kalah menariknya yakni Curug Matras, yang bertempat di Desa Kramat. Curug ini bisa ditempuh dengan naik sepeda motor,dari jalan kabupaten, sebelum Balai Desa Kramat naik ke wilayah dusun Pager Gunung.

Dari jalan raya Karangmoncol-Sirau hanya ditempuh kurang lebih 15 menit menggunakan sepeda motor, sampai di parkiran kendaraan roda dua. Dari sana kemudian jalan kaki sekitar 200 meter ke tempat Curug Matras.

Jika dilihat kanan kirinya maka akan terbentang perkebunan kopi rakyat berjenis Robusta. Kopi ini sedang dikembangkan agar nilai kopi semakin tinggi yakni dengan petik merah.

Baca Juga

Karangmoncol Destinasi Hampala Fhising

Green Sabin, Ekowisata Pertama di Jateng

Salah satu pegiat lingkungan yang juga petani kopi, Fais mengatakan dari Kopi Desa Kramat dikembangkan kopi dengan brand Sigotak. Baik dalam bentuk pengolahan secara Natural maupun slow natural.

” Kadang jika kita beruntung, kita juga bisa mendapatkan “kotoran luwak” kopi luwak asli hutan, bukan luwak yang dikembangkan selama ini,” katanya.

Setelah sampai ke lokasi maka kita akan di suguhi pemandangan yang menawan, dengan suara gemericik air yang masih alami, jernih tidak ada polusi. Di Curug juga ada semacam Kedung “ceruk” yang tidak terlalu dalam yang bisa digunakan untuk mandi setelah menempuh perjalanan.

Sambil berselfie ria, Curug yang indah ini bisa menjadi alternatif rekreasi yang murah meriah, dikarenakan sekarang masih gratis. Jangan lupa jika kesana bawa bekal ya, dikarenakan Rosana belum ada warung dikarenakan masih alami sekali.

Setelah mandi atau berselfie ria, bisa duduk di tepian sungai sambil menikmati bekal, lontong sayur atau rica-rica ayam kampung sungguh nikmat sekali. Mau coba silahkan bisa langsung datang ke Desa Kramat Kecamatan Karangmoncol, jika belum paham Anda bisa ke kedai Kopi Sigotak, dan minta untuk diantar ke sana. (*)

Green Sabin, Ekowisata Pertama di Jateng

Sobat Inspirasi, Baru berumur 1,5 bulan, Green Sabin telah menjadi daya tarik wisata di Purbalingga dan sekitarnya, kurang lebih setiap harinya 500 orang pengunjung datang ke Green Sabin dan jika liburan bisa mencapai 1.000 orang. Green Sabin menjadi Ekowisata pertama di Jawa Tengah, yang menampilkan ruang terbuka hijau berupa paronama alam pesawahan.

Supervisior Divisi Promosi dan Pemasaran Green Sabin mengatakan Green Sabin sudah berjalan sekitar 1,5 tepatnya dibuka tanggal 7 Juli 2020 dengan menerapkan simulasi protokol kesehatan. Green Sabin merupakan wahana wisata ruang terbuka sehingga tingkat keramaian tidak terfokus di satu tempat saja.

Green Sabin mulai dibuka mulai pukul 9 pagi sampai jam 9 malam, dengan tarif tiket sebesar Rp 20 ribu dan sudah mendapatkan satu buah softdrink, dengan cara menukar tiketnya ke bagian informasi. Semua tempat di Green Sabin merupakan spot selfie yang menarik, yang semuanya patut dikunjungi.

Baca Juga :

Gule Melung, Lezatnya Ga’ Ketulung

Curung Matras, Wisata Baru Desa Kramat

Green Sabin juga menyediakan menu makanan dengan harga yang bervariasi antar Rp 10 ribu – Rp 50 ribu dengan berbagai menu makanan. Baik makanan tradisional maupun makanan kekinian untuk para anak-anak. Untuk kalangan anak muda bisa mencoba di cafe botani yang menyediakan menu kopi baik jenis arabika mupun robusta dan menu cemilan khas anak muda.

Jika ingin berkunjung kesana tempatnya berada di Desa Cipaku Kecamatan Mrebet, Kabupaten Purbalingga, dan di Google Maps sudah ada. Jika suka bisa klik di Chenel Yautube kami di Chenel Insirasi Ku.

RSS
Follow by Email
WhatsApp