Setelah Vaksin COVID-19 untuk sementara belum boleh Donor Darah

Sobat Inspirasi, Donor Darah merupakan kegiatan yang mulia bagi kemanusiaan. Karena dengan donor darah seseorang bisa menyelamatkan jiwa manusia dari kematian. Namun donor darah setelah seseorang mendapatkan vaksin Covid-19 belum diperbolehkan, baru bisa diperbolehkan setelah menunggu 6 Minggu kedepan.

dr. Emma Puspita Sari salah satu dokter Puskesmas Karangmoncol mengatakan semua orang yang telah mendapatkan vaksin, bukan hanya vaksin Covid-19 dalam waktu dekat tidak boleh mendonorkan darahnya. Hal tersebut merupakan aturan internasional dari WHO, katanya saat pelaksanaan kegiatan vaksinasi Covid-19 bagi para pelayan masyarakat, Selasa (23/2).

Bagi penerima vaksin Covid-19 paling lama bisa mendonorkan darah 6 Minggu sejak disuntik vaksin. 2 Minggu untuk suntikan vaskin pertama dan 4 Minggu untuk suntikan vaksin kedua. Hal ini digunakan untuk antisipasi kewaspadaan terhadap vaksin baru. Sehingga masyarakat yang sudah waktunya Donor Darah diharapkan bisa donor sebelum divaskin tahap pertama.

Salah satu petugas PMI Purbalingga, saat melakukan kegiatan donor darah di Aula Kecamatan Karangmoncol, Rabu (24/2) mengatakan awal-awal pandemi PMI mengalami kekurangan stok darah. Namun setelah masyarakat mengetahui dalam donor darah selalu menja protokol kesehatan stok darah mulai stabil lagi.

Sedang dilakukan pemeriksaan tensi darah

Stok darah golongan AB dan A pernah terjadi kekurangan, namun hal ini bisa diatasi dengan bekerjasama dengan PMI tetangga seperti PMI Banyumas, kekurangan stok bisa teratasi. Adanya pandemi ada penurunan stok mencapai sekitar 65 persen hal ini dikarenakan sekolah-sekolah libur dan perusahaan-perusahaan mengurangi kegiatannya.

Sebagaimana dilansir dari laman suara.com, seseorang bisa mendonorkan darahnya jika kondisinya: dalam kondisi sehat bugar, berat badan berkisar 50 hingga 158 kg. Berusia antara 17 hingga 66 tahun, untuk orang usia 70 tahun atau lebih boleh mendonorkan darah jika orang tersebut sudah rutin donor darah.

Ada pula kategori orang yang benar-benar tidak boleh mendonorkan darahnya sama sekali, antara lain: Penderita orang dengan HIV, Penderita hepatitis B dan C, Positif HTLV Penderita atau pernah dirawat karena sifilis , serta orang yang pernah disutik dengan obat-obatan (narkoba).

Derita Penyandang Thalasemia

Sobat Inspirasi, berdasarkan data dari Yayasan Thalassemia Indonesia dan Perhimpunan Orangtua Penyandang Thalassemia Indonesia (YTI-POPTI) yang dilansir dari laman Tribunjogja.com penyandang Thalasemia setiap tahunnya naik antara 8-10 persen.

Tahun 2019 penyandang Thalasemia tercatat kurang lebih sekitar 10 ribu, sedangkan di Purbalingga terdapat 61 orang penyandang Thalasemia, dan di Kecamatan Karangmoncol terdapat 3 orang, 2 orang dari Desa Rajawana dan 1 dari Desa Baleraksa.

Ketiganya masih tergolong anak-anak dikarenakan mereka masih duduk di bangku sekolah dasar dan sekolah menengah pertama. Melihat kondisi mereka saat berkunjung kesana memang perlu ada kepedulian dari kita semua terutama yang dalam kondisi sehat.

Dua sampai tiga minggu sekali mereka harus ditranfusi darah agar kondisi tubuhnya tetap sehat, dan bisa bermain dengan teman-temannya. Satu kantong darah harus tersedia setiap transfusinya untuk bisa menopang kehidupan mereka. Sungguh diperlukan kepedulian kita semua untuk selalu berbagi “donor darah”.

Penyaluran Bantuan Bupati ke Penyandang Thalasemia

Sebagaimana diketahui Thalasemia dari laman alodokter merupakan kelainan darah yang diturunkan dari orang tuanya. Kelainan tersebut menyebabkan penyandang Thalasemia mengalami anemia atau kurang darah. Kurang darah yang dialami penderita thalasemia akan menimbulkan keluhan cepat lelah, mudah mengantuk, hingga sesak napas. Akibatnya, aktivitas penderita thalasemia akan terganggu aktifitasnya.

Alhamdulillah, pemerintah dalam hal ini sangat konsen terhadap para penyandang Thalasemia ini, dari mulai menggratiskan biaya transfusi sampai memberikan bantuan 200 ribu rupiah perbulan selama 12 bulan. Bantuan ini harapan bisa sedikit membantu biaya transportasi ke Rumah Sakit. Agar kondisi mereka dapat tertolong dan bisa beraktivitas seperti manusia normal.

Untuk itu, Sobat Inspirasi mengetuk hati para pembaca untuk bisa memberikan setetes darahnya agar para penyandang Thalasemia bisa menghirup segarnya udara pagi, merasakan hangatnya mentari dan belaian angin pengunungan.

Ditengah pandemi Covid-19, tentunya tidak menjadikan halangan untuk berbagi. Karena protokol kesehatan dalam pengambilan darah donor selalu menjunjung tinggi protokol kesehatan. Untuk itu jangan ragu, untuk selalu berbagi mulai dari sekarang. Salam Kemanusiaan !!! (Sap”$)

RSS
Follow by Email
WhatsApp