Kisah Petani Cincau Ditengah Pandemi

Bukan hanya buruh pabrik, bukan hanya penjual kaki lima di trotoar, bukan hanya tempat wisata juga bukan hanya para seniman yang mengalami efek pandemi. Nujiaanto (53 tahun) seorang petani cincau juga mengalami efek dari pandemi ini.

Harga cincau yang dulu menjanjikan sekarang harus harus merosot tajam dikarenakan pandemi yang belum berakhir. Dulu sebelum pandemi harga cincau satu kg nya di hargai Rp 25 ribu sekarang dihargai cuma Rp 8 ribu.

Penurunan ini disebabkan pedagang pengepul sudah tidak bisa memasok bahan baku cincau hitam yang biasa disebut janggelan untuk ekspor lagi. Ekspor yang biasanya ke Thailand, Malaysia, Singapura dan Thailand, dihentikan sementara karena kurangnya permintaan dari supplier.

Secara matematis, Nujianto dan petani cincau lainnya merasa rugi, namun demikian Nujianto tetap menanam Cincau Hitam dikarenakan tidak ada penghasilan lainnya.

Baca Juga :

Peluang Usaha dimasa Pandemi Covid-19

Ironi petani karet, ditengah pesatnya industri otomotif

Seperempat hektar lahan kebunnya, bisa menghasilkan 5 kuintal cincau kering. Kalau dijual bisa menghasilkan sekitar Rp 4 juta. Cincau bisa dipanen sekitar umur 4 bulanan sehingga rata-rata penghasilan nya sekitar 1 juta.

Itupun belum ongkos “tenaga” untuk merawat cincau salama 4 bulan belum dihitung, serta tenaga untuk menjemur cincau. Agar kering betul dibutuhkan kurang lebih 10 hari untuk menjemur cincau.

Cincau yang sudah kering kemudian digulung dengan tali dan dijual kepada pengepul. Agar penghasilan tidak rugi, disela-sela tanaman cincau, oleh Nujianto ditanami kapulaga yang dipanen satu tahun 2 kali.

Bagi para pembaca yang budiman, untuk membantu para petani Cincau mari kita budayakan untuk membeli produk cincau dan turunannya. Seperti Es Cincau, Cappucino cincau, Teh Cincau, Cincau susu dan produk minuman dan makanan olahan lainnya.

Juga perlu diketahui juga cincau juga mempunyai berbagai manfaat, selain mengobati rasa lapar juga bisa untuk mengobati penyakit. Seperti penurunan panas dalam, demam, sakit perut, diare, batuk, sariawan, pencegahan gangguan pencernaan dan sebagai penurun tekanan darah tinggi. (18/1/2021)

Asa Petani Cincau
RSS
Follow by Email
WhatsApp