Budidaya Melon : Modal 130 Juta Kembali dalam Setahun, Mau Coba?

Sobat Inspirasi, buah melon menjadi buah salah satu buah favorit dimasyarakat, hal tersebut dikarenakan rasanya manis, segar dan disukai semua kalangan baik anak-anak sampai orang dewasa. Selain itu juga kandungan nutrisi yang baik yakni vitamin A, B dan C serta kandungan protein kalsium dan fosfor, sangat baik bagi tubuh.

Kemudian buah melon juga berperan untuk menangkal radikal bebas, sehingga dapat mencegah bibit kanker atau mengurangi resiko penyakit kanker. Kadar air yang 95 persen sangat menyejukkan apalagi jika dimakan setelah melakukan aktivatas olahraga atau setelah bekerja.

Dari banyak manfaatnya inilah Tribowo Pangastika pemuda pelopor dari Desa Karangpucung, Kecamatan Kartanegara berinisiatif membudidayakan buah melon secara hidroponik. Berawal dari anggota kelompok tani peternakan sapi desa setempat kemudian mencoba membudidayakan buah melon secara green house.

” Tepatnya 2 tahun yang lalu, saat masih pandemi, kami membuat green house dengan ukuran 240 meter persegi dengan konstruksi baja ringan, ” ujar pemuda lulusan Universitas Negeri Surakarta (UNS), Sabtu (17/6/2023).

Bowo nama panggilannya mengatakan untuk membuat green house dengan ukuran 240 meter persegi dan peralatan hidroponik dibutuhkan dana sebesar Rp 130 juta. Kemudian juga dibutuhkan sambungan listrik untuk membangkitkan dua buah pompa dengan kapasitas 60 watt tiap pompa nya.

Kenapa buah melon menjadi pilihan budidayanya dibandingkan dengan buah yang lain, menurut penerima penghargaan harapan 4 lomba TTG tingkat nasional tahun 2023, dikarenakan harga buah melon di pasaran paling stabil, hal ini dikarenakan buah melon perlu perawatan ekstra dibanding dengan buah lainnya. Tanaman melon merupakan tanaman paling rentan sehingga diperlukan keahlian khusus untuk merawatnya.

Buah melon bisa di petik kurang lebih 65 -70 hari, dengan berat antar 1,5 sampai 2 kg, sehingga bisa menghasilkan sekitar 1 ton melon. Harga melon hidroponik agak lebih mahal sedikit dibandingkan melon-melon bisa hal ini dikarenakan perawatan yang lebih higienis, dan bibit berasal dari luar negeri sehingga terjamin kualitasnya. Penjualan masih dalam wilayah lokal yakni masyarakat bisa datang sendiri dan petik sendiri. Melon biasanya habis sekitar 3-4 hari.

” Satu buah melon dihargai Rp 35 rb perkilonnya, jika 5 kali panen dalam setahun maka bisa mencapai 3 ton jika diuangkan mencapai Rp. 175 juta, jika operasional mencapai 45 juta maka modal Rp 130 juta bisa kembali dalam setahun. Namun jika ada kegagalan maka kembali modal bisa mencapai 1,5 tahun,” tambah Bowo.

Bowo pemilik brand Sajiva Farm juga membuka lebar-lebar bagi masyarakat yang akan mencoba budidaya melon hidroponik. Semakin petani maju, semakin meningkat daya saing petani, sehingga bisa memberikan kontribusi bagi masyarakat desa. ” Kami tunggu temen-teman untuk sharing pengalaman dalam budidaya melon, “pungkasnya. (*garland)

RSS
Follow by Email
WhatsApp