Bidan Ita, Pecinta Batik Sejak Kecil

SobatInspirasi, Profesi Bidan ternyata tidak menghalang Rizky Purwitasari  (Ita)untuk membuat sebuah karya batik yang fundamental. Kecintaan kepada batik dimulai sejak kecil dikarenakan keluarga besarnya merupakan keluarga pembatikan asal Majapura Bobotsari. Kecintaannya dari melihat nenek dan budenya membatik, munculah keinginan untuk mencoba membatik lama-lama menekuni  dan mencintai batik sampai sekarang dan membatik menjadi profesi keduanya setelah menjdi bidan.

“ Mulai tahun membatik 2010-2011 mulai menekuni batik sebagai profesi,” ujarnya saat dijumpai di galeri batiknya di Desa Kutawis, depan Puskesmas Kutawis, Rabu (10//8/2022).

Preses pembuatan batik awal sampai jadi kain batik dilakukannya sendiri dirumah dan dibantu bebrapa karyawan. Mulai membuat pola, pencarian bahan batik, pewarnaan sampai finishing dilakukan secara mendiri. Untuk ide pembuatan motif batik kadang dikonsultasikan dengan suami atau bisa diambil dari request para pelanggan.

“ Waktu pembuatan batik cap dalam satu hari bisa mencapai 20-30 pis, sedangkan untuk batik tulis memakan waktu selama 2-3 hari. Dengan adanya teknik pewarnaan yang modern membuat pewarnaan tidak serumit dahulu yang perlu dilakukan pencelupan sampai berebarapa kali,” ujar bidan yang telah mahir dalam proses kombinasi warna.

Walaupaun  berprofesi sebagai bidan, Ita tidak merasa kepayahan dalam pembagian waktu, pagi bekerja sebagai bidan, kemudian siangnya sebagai pembatik. Setelah pulang dari kantor Ita biasanya melakukan pekerjaan mencanting atau membuat desain motif batik. Setiap bulannya sekitar 5-20 pcs batik bisa dijualnya  baik secara online maupun offline.

“ Untuk kebutuhan seragaman, kita promosikannya menggunakan contoh-contoh yang ada saja,” tambahnya

Pangsa pasar selain diwilayah Purbalingga juga sampai keluar kota seperti Jakarta, Riau, serta luar negeri pernah beberapa kali. Penjualan melalui on line dari temen-temen dinas dan instansi disekitar wilayah Purbalingga, sedangkan  FB (Gallery Purwita), IG (Gallery Purwita) dan Tiktok. Untuk off line biasa melalui temen-temen di dinas dan instansi di wilayah Purbalingga.

“ Kisaran harga mulai dari Rp 125 ribu- Rp 200 ribu itu tergantung dari motif cap murni cap kombinasi. Sedangkan untuk batik tulis mulai harga dari Rp 350 ribu keatas itu juga menyesuaikan kerumitan motif dan disesuaikan permintaan pelanggan,” ujarnya. (dy)

RSS
Follow by Email
WhatsApp