Masyarakat Sirau Reboisasi Hutan Lindung

Sobat Inspirasi, Hutan Lindung merupakan kawasan hutan yang berfungsi sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan guna mengatur tata air, mencegah erosi, mencegah longsor, mencegah banjir serta mencegah interusi air laut dan menjaga kesuburan tanah.

Karena fungsi nya yang sangat penting dan strategis bagi kehidupan makhluk hidup yang diatasnya, maka hutan lindung di lindungi dengan UU agar kelestarian lingkungan tetap terjaga. Gundulnya hutan lindung dari pepohonan besar akan mengubah iklim disuatu tempat, dalam hal ini bisa berimbas pada pemanasan global.

Desa Sirau Kecamatan Karangmoncol, merupakan salah desa dengan wilayah terluasnya berupa hutan, baik hutan produksi maupun hutan lindung. Adanya kerjasama antara Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Sirau dengan Perhutani yang mengijinkan hutan produksi untuk ditanami glagah arjuna membuat ekonomi masyarakat terangkat.

Penanaman glagah arjuna ini berada di sela-sela pohon utama dalam hal ini pohon Pinus sehingga masyarakat tidak melakukan penebangan hutan secara sembarangan. Dalam bahasa Siraunya namanya “kuttiran” yakni memanfaatkan lahan hutan untuk bercocok tanam.

Kades Sirau

Kuttiran menurut Kepala Desa Sirau, Dirun audah dilakukan sejak turun-temurun hingga sekarang. Warga Sirau sebagaian besar bermata pencaharian petani penggarap lahan hutan yang sebagian besar ditanami glagah arjuna sebagai bahan pokok pembuat sapu.

Karena sudah dilakukan secara turun-temurun, dan adanya perkembangan jumlah penduduk sehingga lahan di hutan produksi semakin terbatas. Sehingga sedikit demi sedikit ada  warga yang kemudian beralih kuttiran ke Hutan Lindung.

Belum pasti jumlah hutan lindung yang dikuttir sama warga namun lahan ini menurut Kepala Desa Sirau lumayan luas. Melihat kondisi seperti itu, Kades Dirun memerintahkan kepada warga agar melakukan reboisasi hutan lindung (RHL). Yakni ada 40 warga yang diduga melakukan kuttiran dilahan hutan lindung.

Ada sekitar 10 ribu bibit pohon yang akan digunakan untuk RHL, kata Dirun. Bibit pohon ini merupakan pemberian bantuan dari Perhutani. Sekarang warga sedang membuat jalan pemeriksaan penanaman pohon, agar tanaman yang sudah disediakan bisa terangkut semuanya, serta pembuatan lobang-lobang untuk memanam pohon.

Bibit pohon yang mau ditanam

Harapannya dengan memberikan tanggung jawab untuk menanam kembali, warga semakin sadar akan pentingnya hutan lindung bagi kehidupan makhluk hidup di dunia. Jangan sampai hutan lindung yang berfungsi bsebagai tangkapan air menjadi terganggu. Yang berakibat terjadinya kekeringan di musim kemarau.

Pohon yang ditanam kata Dirun bukan pohon kayu lunak seperti Albasia, Mahoni dan sejenisnya. Namun ada beberapa jenis yang akan ditanam, seperti pohon Puspa, Salam, Duren, Alpokat dan Kopi berjenis Robusta.

Penanaman pohon yang bervariasi ini diharapkan nantinya bisa mendapatkan nilai tambah, seperti durian, kopi dan alpukat bisa di ambil buahnya oleh masyarakat. Sedangkan tanaman Puspa dan Salam bisa untuk memperkuat perakaran. Yang kedepannya bisa menjadi daerah tangkapan air.

Bagi para pecinta lingkungan yang ingin mendarma bhaktikan pikiran, tenaga dan lain sebagainya, bisa cuuur ke Sirau saja, karena penanaman pohon belum selesai, masih banyak pohon yang harusnya ditanam. Jika minat bisa menghubungi Kades Dirun di kantor atau dikediamannya di Grumbul Karanggintung, Senin (8/2/2021). Salam Lestari !!! (Sap’$)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
WhatsApp