Mengawali masa tanam, masyarakat desa Grantung Kecamatan Karangmoncol secara bergotong royong melakukan susuk wangan. Yakni melakukan pembersihan saluran irigasi dari material yang menghambat laju air seperti endapan lumpur, batu-batuan atau material lainnya seperti kayu, plastik dll yang terbawa air.
Kegiatan ini diikuti oleh seluruh warga Grantung tanpa terkecuali, ada sekitar 500 orang yang ikut melakukan pembersihan irigasi.
Saluran irigasi ini mempunyai panjang sekitar 1.200 meter yang mengairi sawah kurang lebih sekitar 126 hektar. Menurut kepala Desa Grantung, Karyono 90 persen sawah ditanami dengan padi sisanya untuk perikanan dan tanaman hortikultura lainnya.
Sejak 2 tahun kepemimpinan Karyono ada berbagai kegiatan yang dilakukan untuk menggenjot agar produksi pertanian meningkatkan. Antara lain melakukan pemburuan babi hutan, gropyokan tikus serta perbaikan saluran irigasi.
Ada 5 permasalahan pertanian yang harus diperhatikan dan menjadi prioritas menurut Karyono, yakni ketersediaan pupuk, pengairan, penanaman serempak, pengadaan peralatan dan pemberantasan hama. Kalau kelima permasalahan bisa diatasi dengan baik Insyallah panen bisa meningkatkan.
” Kami mempunyai target satu hektar lahan bisa menghasilkan padi kurang lebih 5-6 ton. Untuk itu kami Pemdes mohon dukungan dari Pemda Purbalingga khususnya untuk perbaikan intake saluran irigasi, yang ambrol pada tahun 2019 yang sampai sekarang belum diperbaiki,” pintanya.
Untuk mengairi sementara kami melakukan swadaya untuk membuat bronjong yang terbuat dari bambu. Dan melakukan pembersihan saluran intake dari material banjir yang menutupi saluran intake kurang lebih dengan kedalaman 1,5 meter.
Selain pembersihan saluran irigasi, Karyono juga melakukan penghijauan sekitar tangkapan air dengan berbagai pohon seperti pohon Trembesi, Flamboyan, Loa, Kamboja dan Cemara.
Pembibitan dilakukan secara mandiri maupun pemberian dari dinas terkait. Ada kurang lebih 50 pohon loa yang telah ditanam disekitar tangkapan air.
Pohon Loa menurut Karyono secara pengakaran lebih baik dibandingkan pohon beringin. Selain rimbun akar pohon Loa lebih kuat dibandingkan penggunaan bronjong sebagai pengaman daerah aliran sungai (DAS).
” Tahun lalu kami mendapatkan bibit pohon sebanyak 200 batang, yang telah kami tanam di seluruh lahan di desa Grantung,” katanya
Hobi menanam cerita Karyono bukan hanya setelah menjadi Kades saja namun sudah dilakukan jauh sebelum jadi kades. Penanaman pohon dilakukan tanpa pamrih. Karyono mempunyai prinsip semua lahan bisa ditanami walaupun bukan miliknya dan silahkan diambil manfaatnya oleh pemiliknya. (*)