Sobat Inspirasi, banyak cara bagaimana memberdayakan petani agar bisa berinovasi, agar nilai jual petani meningkat, ekonominya pun meningkat. Salah satunya upaya yang dilakukan Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Karangmoncol adalah dengan praktek uji coba penanaman bawang merah dengan sistem plastik mulsa.
Kepala BBP Karangmoncol, Khamim mengatakan kami melakukan uji coba pertama di wilayah Karangmoncol agar nantinya dari hasil ini akan kami tularkan kepada para petani. Ada sekitar 10 ribu bibit bawang merah yang kami tanam dalam lahan kurang lebih 400 meter persegi.
” Bibit ini kami beli secara online, dan kami bikin tempat penyemaian dengan ditutup pakai plastik. Uji coba kami lakukan dalam satu lobang kami tanam satu tanaman,” katanya saat pelaksanaan Jum’at (9/4/2021).
Cara tanam kami buat dua alternatif yakni dengan jarak tanam 15 cm dan 20 cm. Dari jarak tanam ini akan kami teliti mana yang menghasilkan secara maksimal, itu nanti yang akan ditularkan kepada masyarakat.
“Pengetahuan penanaman hortikultura yang baik nantinya akan menjadi alternatif bagi petani agar tanaman bisa bervariasi sehingga kebutuhan pangan masyarakat bisa tercukupi. Dan jika panen pun harga bisa stabil sehingga petani bisa menikmati keuntungan,” katanya.
Khamim mengakui naik turunnya harga komoditas hortikultura memang membuat petani harus bisa memprediksi tanaman apa yang bisa menguntungkan saat panen. Jangan sampai panen melimpah harga turun sehingga modal dan biaya perawatan tidak nutup.
” Prediksi musim sangat menentukan hasil kualitas panen yang ada. Pengolahan lahan, pemupukan, pemberantasan hama dan perawatan juga menentukan hasil panen,” katanya.
Pemupukan dilakukan menggunakan pupuk kandang, kebetulan BPP punya kandang kambing yang diolah kotorannya untuk pemupukan. Pengolahan dilakukan secara fermentasi dengan penambahan bakteri E4. (Sap’$)
