Sobat Inspirasi, bakmie merupakan makanan favorit “makanan jalanan” yang banyak digemari oleh semua kalangan masyarakat, baik kalangan ekonomi bawah, menengah maupun atas. Olahan bakmie banyak ragamnya, dari yang yemek-nyemek, kuah maupun goreng, dari yang topping sea food maupun non seafood.
Kalau sobat inspirasi ingin menikmati bakmie yang rekomendid dan dijamin super kenyang bisa mampir di bakmi 88 belakang Dinkominfo Purbalingga tepatnya di jalan Wiraguna sampai KUA Purbalingga. Tempatnya yang agak menjorok ke dalam memang agak susah dicari, namun dengan kecanggihan teknologi bisa diri sama aplikasi google maps atau grap food atau go food.
Menurut Markum (32 tahun) asal Kejobong mengatakan mangkal di Jalan Wiraguna sejak awal 2019 sampai sekarang. Awalnya Markum bekerja di Kota Tanggerang, Banten selama 13 tahun dan bekerja di warung bakmie. Merasa sudah bisa mengembangkan bakatnya, kemudian Markum, pulang untuk memulai usaha nya di Purbalingga.
Purbalingga menjadi tempat usahanya dikarenakan mempunyai peluang yang cukup bagus, dan di sana sudah masuk dalam jangkauan pesan antar seperti Go Food dan Grap Food. Kalau berada di Kejobong maka jangkau usahanya hanya terbatas disekitar Kojobong saja yang note bene masih tergolong ndeso. Sewa tempatnya 8 juta rupiah pertahun.

Bakmi 88 mulai buka jam setengah sepuluh sampai pukul sepuluh malam. Bukan hanya bakmie saja ada 30 an varian menu yang disiapkan dalam usahanya. Berbagai menu bakmi (mie kwetiau), nasgor dan bakso serta olahan seafood, bisa dipesan disana. Yang rata-rata harganya sangat terjangkau antara 10 ribu sampai 23 ribu untuk olahan seafood.
Walaupun dimasa pandemi, namun bakmie 88 masih bisa menjalankan usahanya. Dalam satu harinya Bakmi 88 bisa menghabiskan 50 -70 porsi menu. “Cukuplah untuk bisa menutup operasional,” kata Markum yang dalam mengelola bisnisnya dibantu satu orang rekan satu desanya.
Yang menarik dalam bakmie 88 adalah semua bahan bakunya masih dalam keadaan segar, seperti seafood, ayam, baso dan bumbu rempah lainnya masih segar. Dalam membuat bumbunya juga langsung di tempat bukan bumbu siap pakai “instan”. Hal ini kata Markum agar bakmi bikinannya terasa segar dan sehat.
Terkait, dengan selera pedas, Bakmi 88 membuat 3 katagori level pedas, yakni cukup pedas, sedang dan super pedas. Porsi, bakmi 88 tergolong cukup lumayan jumbo. Kalau orang yang sudah terbiasa makan porsi lumrah maka 2 porsi cukup buat 3 orang. Bukan karen pelit apalagi ngirit namun agar makanan yang sudah terlanjur dibeli tidak mubazir. “Beli dua porsi untuk 3 orang sudah biasa disini,” katanya.
Dalam menanti makanannya jadi, pembeli juga kerap disuguhi atraksi masak api oleh Markum, yang memang untuk urusan masak-memasak langsung dilakukan sendiri, bukan sama pekerjanya. Untuk membuat masakan menjadi seolah-olah tersambar api, harus menggunakan minyak yang panas, sehingga jika digoyang-goyang, maka apinya akan menyambar uap minyak sehingga menimbulkan letupan api yang membara. (Sap’$)