20 Tahun Bikin Opak, Buat Nyekolahkan Anak Sampai Sarjana

Ibu Sutini (65 th) warga desa Grantung selama 20 tahunan telah menggeluti pekerjaan sebagai pengrajin Opak Ketan. Hasil keuntungan membuat opak digunakan untuk membiayai kehidupan sehari-hari, dan gaji suami untuk biaya kuliah kedua anaknya.

Dari usahanya memembuahkan hasil yakni 2 dari 3 anaknya bisa lulus dari perguruan tinggi, dan Alhamdulillah ketiga putra-putrinya sekarang telah bekerja. Dulu saat usianya masih muda Bu Sutini sehari bisa menghabiskan 10 kg beras ketan untuk membuat opak. Sekarang karena dimakan usia hanya menghabiskan 4 kg beras ketan.

Namun demikian semangat tidak pernah kendur untuk terus melestarikan pembuatan opak, sebagai makanan yang sehat dikarenakan tidak mengandung minyak. Untuk membuat opak yang berkualitas harus didukung dengan bahan-bahan yang berkualitas, yakni beras ketan tidak boleh dicampur dengan bukan beras ketan.

Baca Juga :

Rudi Kopi Holic, Petani Kopi Milenial

Omzet Milyaran, Karena menolak Jadi PNS

Komposisi untuk 5 kg beras ketan dicampur dengan kelapa 3-4 butir dan garam secukupnya. Setelah itu kemudian ditanak sampai matang kemudian di tumbuk sampai halus, setelah halus kemudian di cetak setelah jadi kemudian ditiriskan, kemudian dijemur.

Untuk penjemuran jangan sampai terlalu kering, yakni kurang lebih 80 persen, dikarenakan jika terlalu kering maka saat pembakaran opak akan cepat patah. Setelah dibakar kemudian dibersihkan dari abu pembakaran kemudian dilakukan pengepakan dengan plastik.

Satu bungkus nya dihargai 5 ribu rupiah yang berisi 10 buah opak. Opak Bu Sutini dalam suhu ruangan mampu bertahan sampai 2 bulan tidak mlempem, yang penting plastik tidak terbuka. Penjualan opak sampai saat ini masih sekitar kecamatan Karangmoncol dan Rembang.

Untuk pemesanan bisa langsung ke kediamannya di Desa Grantung atau bisa lewat HP putranya yakn Umar Said di 0856-4273-8494. #OpakKetan #UMKM #JajanPasar #EkonomiKerakyatan #Grantung #Karangmoncol #InspirasiKu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

RSS
Follow by Email
WhatsApp